Sufisme dan Gaya Hidup
Sufisme adalah kehidupan spiritual Islam. Mereka yang merepresentasikan Islam sesuai dengan cara yang ditempuh Nabi saw dan para sahabat beliau tidak pernah melangkah keluar garis ini. Thariqah adalah lembaga yang mencapai inti pokok ajaran agama dalam kerangka sufisme ini dan dengan memperoleh keridhaan Tuhan, sehingga memungkinkan orang untuk meraih kebahagiaan baik di dunia ini maupun di akhirat kelak.
Sebagai gaya hidup, sufisme dipraktekkan pada tingkatan yang paling tinggi selama Era Kebahagiaan, zaman Nabi saw dan Khalifah al-Rasyidun ra. Kemudian, ajaran ini dibuat sistematis sesuai dengan karakter individu, perbaikan spiritual, dan pemahaman orang-orang yang biasa kita sebut “tokoh-tokoh thariqah”. Ini kejadian yang benar-benar normal. Sekarang andaikan saja saya memiliki kemampuan untuk membaca pikiran orang, yaitu, andaikan saya memiliki kemampuan untuk mengetahui setiap orang dengan karakteristik tertentu, saya akan mengarahkan mereka ke bukit kesempurnaan yang paling tepat untuk mereka. Saya akan merekomendasikan perenungan, kontemplasi, dan membaca terus menerus; saya akan memberitahu mereka untuk mempelajari tanda-tanda Allah di alam semesta dan dalam masyarakat sendiri; saya akan menyarankan orang untuk menyibukkan diri dengan mempelajari al-Qur’an; saya akan menyarankan orang lain untuk membaca al-Qur’an dan doa-doa tertentu secara teratur; saya akan mengatakan kepada orang lain untuk terus merenungkan fenomena “alam”. Yakni, dalam arti saya akan menugaskan kepada orang-orang di bidang-bidang keahlian alami mereka. Apa yang sebenarnya dilakukan oleh para tokoh sufi tidak berbeda dari ini. Menurut karakter, sifat umum, dan perbaikan terhadap orang, para tokoh sufi memberikan tanggung jawab agama kepada mereka sesuai dengan kapasitas spiritual mereka dan memungkinkan mereka untuk berkembang secara spiritual sesuai dengan kemampuan mereka. Para tokoh sufi bertujuan untuk membawa orang ke cakrawala kesempurnaan, yang merupakan tujuan dari penciptaan manusia.
- Dibuat oleh