Keseimbangan Antara Hati dan Jasmani

Tidak Ada Kegoyahan, Yang Ada Hanya Keteguhan

Ketika kelam hampir menguasai, kepada sekelilingmu kau telah menjadi orang yang memperdengarkan risalah Ilahi. Langit dan bumi adalah saksi atas dirimu, meskipun orang-orang yang buta akan apresiasi tidak pernah tahu.  Janganlah sekali-kali kau menunjukkan kekesalan ketika kau melihat orang-orang yang tak tahu aturan! Walaupun masyarakat tak menghargai khidmah (pelayanan) yang telah kau lakukan, bukankah Sang Haq Maha Mengetahui?

* * *

Kau telah melakukan apa yang seharusnya fitrahmu lakukan, dan kini sekelilingmu telah menjadi taman bunga...  Ketika di sekelilingmu bunga mawar tumbuh sebegitu banyak, lalu mengapa harus ada keluhan karena satu-dua duri?  Apalagi reaksi dan keluhan terhadap sebuah kekurangan dalam kegiatan pembekalan dan pembinaan diri...!?

* * *

Bukankah sebuah perilaku yang tidak patut dan keliru bagi hati yang telah terikat pada Sang Haq, untuk meminta balasan atas khidmah yang dilakukannya demi akhirat di dunia? Bukankah dunia dan seisinya adalah fana, dan akhirat adalah kekal dengan sebegitu banyak keindahan dan kemegahan yang tidak dapat dibayangkan oleh akal..?  Oleh karena itu datanglah!  Berhenti meminta balasan atas kesungguhan yang kau lakukan di jalan kebenaran!  Bukankah seribu dunia pun tidak sebanding dengan akhirat?

* * *

Jangan kau menaruh harapan pada jabatan yang kau sangka baik. Kau pun tidak boleh menganggap perhatian yang diberikan masyarakat kepadamu -meskipun itu benar- sebagai salah satu tanda dari tanda-tanda kebesaran. Bahkan, jangan sekali-kali kau jatuh pada kondisi yang tak bermartabat seperti menganggap orang lain lebih rendah dari dirimu! Karena nilai dan harga yang sebenarnya di sisi Allah adalah kesucian jiwa dan keagungan hati. Alangkah menyedihkannya orang yang mengutamakan materi dan terbuai dengan nafsu jasmani..!

* * *

Walaupun penghormatan kepada orang yang lebih tua adalah sebuah prinsip, namun kita tidak boleh memintanya.  Tidaklah berbahaya jika penghormatan yang diberikan orang lain kepadamu datang dengan sendirinya tanpa harus diminta dan ditunggu. Sebaliknya ketika hal itu diharapkan dan diminta, maka kehendak tersebut tidak akan mungkin tercapai, hanya akan meninggalkan kesengsaraan dan penderitaan pada manusia.

* * *

Jangan kau menaruh harapan pada perhatian yang diberikan oleh masyarakat, bahwa kau adalah orang yang besar! Perhatian masyarakat yang seperti ini, meskipun tidak bertentangan dengan "penerimaan secara baik" di alam ghaib, hal ini bukanlah sesuatu yang pantas diinginkan. Meskipun penghormatan tersebut dapat membuat manusia bersenang-senang dalam sesaat, namun sering kali ia membuat manusia menangis dan merintih.  Jangan kau tertipu dengan pujian yang fana dan jangan kau mengotori hatimu seperti ini!

* * *

Ketika khidmah yang kau lakukan semakin besar dan luas, tidakkah kau berpikir bahwa kau pun akan diuji dengan lingkungan di sekitarmu, sebagaimana kau diuji dengan musuh-musuhmu?  Berpikirlah!  Dan jadilah seorang yang berhati mulia kepada sahabat-sahabat yang telah dijadikan sebagai unsur ujian oleh Allah yang Maha Haq!

* * *

Janganlah sekali-kali kau mengungkit-ungkit khidmah yang pernah kau lakukan dan pengorbanan yang pernah kau berikan kepada orang-orang! Jangan kau membuat sekitarmu bosan dengan dirimu! Ingatlah, bahwa hal yang kau kerjakan adalah sebuah tugas, dan kau pun adalah seseorang yang bertanggung jawab!

* * *

Jikalau keikhlasanmu tidak bertambah di setiap kau membaca buku, berpikir dan menganalisis topik-topik yang baru, atau pun pada saat kau berjuang di jalan Allah, serta kau belum memiliki kerendahan hati dan keikhlasan dimana dengan keduanya ni'mah (nikmat) dan niqmah (sengsara) berarti sama dalam pandanganmu, maka pikirkan dan takutlah karena kau akan tertindas di bawah keegoanmu di setiap waktu.

* * *

Berhati-hatilah! Janganlah kau sekali-kali mengungkit-ungkit tentang semua pengorbananmu, serta kebesaran khidmah yang telah kau lakukan! Jika kau dapat melihat karya-karya yang telah kau ciptakan sebagai sesuatu harta milik bersama, jika kau melihat semuanya berkat usaha dari teman-temanmu, hingga kau pun mampu melihatnya sebagai karunia Ilahi yang berjajar, dan jikalau kau bisa mengambil balasan yang terkecil padahal kau berada di posisi terdepan dalam khidmah yang kau lakukan, maka silahkan, pada saat itu tolong jelaskan kepadaku!  Jelaskan, agar bunga-bunga indah bermekaran di dalam hatiku.

* * *

Janganlah pernah kau melukai hati sahabatmu dan membuat musuh-musuhmu bersenang dengan lagu-lagu penuh hawa nafsu melalui perkataan, "İlmuku, keagunganku, harga diriku"!  Kalau pun ada kelebihanmu, biarlah itu menjadi bunga yang tumbuh untuk alam akhirat!  Biarlah epos-epos kehidupanmu menjadi melodi-melodi abadi yang dilantunkan para malaikat.