Surah al-Baqarah [2]: 90

فَبَآؤُواْ بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ
“Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan,” (QS al-Baqarah [2]: 90).

Penafsiran ayat di atas adalah orang-orang Yahudi di masa Nabi Musa as. yang selalu membangkang kepada beliau, maka mereka dimurkai oleh Allah. Akan tetapi, mereka tidak pernah berhenti dari pembangkangannya, sehingga mereka dimurkai lagi oleh Allah. Yang menunjukkan hal itu adalah fiil باء yang mempunyai arti bahwa mereka selalu menentang ajaran Nabi Musa as.. Karena itu, Allah murka kepada mereka. Meskipun demikian mereka tidak pernah berhenti dari pembangakangannya, sehingga mereka mendapat murka setelah murka yang sebelumnya. Mereka mendapat murka dari Allah setelah mendapat murka yang sebelumnya, bukan dikarenakan mereka mengingkari kebenaran kitab Taurat, seperti yang disebutkan oleh berbagai kitab tafsir. Bahkan yang lebih dari itu, mereka mengingkari kebenaran kitab Injil dan kitab suci Al-Qur’an.

Selain itu, mereka juga membangkang kepada ajaran yang disampaikan oleh Nabi Zakaria dan Nabi Yahya as., bahkan kedua nabi itu mereka bunuh tanpa salah apapun. Kita semua tahu bahwa siapapun yang membunuh seorang Nabi, maka ia akan dimasukkan ke dalam api neraka Jahannam selamanya. Karena itu, isyarat yang disebutkan menunjukkan bahwa sebagian dari mereka menentang para Nabi, dan mengingkari kitab-kitab suci Allah. Mereka tidak hanya menyakiti Nabi Musa dan Nabi Isa as. saja, bahkan mereka menyakiti Nabi Muhammad Saw., seperti kasus yang menyebutkan tentang punggung seekor unta menyebabkan mereka mendapat murka Allah berulang kali.

Pada mulanya, mereka mendustakan para nabi yang telah menyelamatkan mereka dari siksa Fir’aun yang mengajak mereka menuju jalan yang lurus. Tetapi mereka membunuh para Nabi itu, sehingga mereka dimurkai oleh Allah berulang kali. Ketika mereka menunggu datangnya nabi di akhir masa, yaitu Nabi Muhammad Saw. yang sifat nabi itu pernah disebutkan dalam kitab suci mereka yang terdahulu, tetapi mereka tidak dapat memanfaatkan kesempatan emas setelah diutusnya Nabi Muhammad Saw. kepada mereka, sehingga mereka pantas mendapat murka Allah berulang kali.