Surah al-Qashash [28]: 85

إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ
“Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali.” (QS Al-Qashash, 85)

Nampaknya firman Allah di atas mengandung dua penafsiran, salah satunya adalah memberi peringatan bagi Rasulullah Saw. bahwa beliau Saw. akan kembali kepada Allah. Beliau Saw. sangat rindu dengan tibanya saat kematiannya, karena beliau Saw. ingin segera bertemu dengan Allah. Karena itu, Al-Qur’an menyebutkan kerinduan beliau Saw. seperti yang disebutkan dalam firman Allah, “Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukumhukum) Al Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali.” (QS Al-Qashash, 85)

Firman Allah di atas mengingatkan kepada beliau Saw. bahwa pada suatu hari kelak beliau Saw. akan pergi meninggalkan tempat tinggalnya, negerinya dan Ka’bah yang dicintainya. Akan tetapi, di dalam peringatan yang mengandung kesedihan itu diikuti dengan kabar gembira bahwa beliau Saw. akan bertemu dengan Allah untuk mendapat ridha-Nya yang tidak dapat dibayangkan akal biasa. Betapa gembiranya kalbu beliau Saw. ketika menerima firman Allah di atas, karena selama hidup di dunia beliau Saw. selalu hidup dalam serba kesusahan dan penuh tantangan.

Selain itu, sejak dari awal surat Al-Qashash, Allah telah menyebutkan berbagai kehidupan yang penuh perjuangan dari kehidupan Nabi Musa as melawan Fir’aun dan menghadapi pembangkangan dari kaumnya, Bani Israil. Kemudian Allah menyebutkan bahwa kejadian semacam itu akan terjadi berulang kali dalam sejarah manusia. Dan itulah merupakan ketetapan Allah yang azali sebagai peringatan bagi Nabi Saw. bahwa beliau Saw. akan mengalami berbagai penderitaan dan kesulitan dalam kehidupan dunianya seperti yang dialami oleh Nabi Musa as, sehingga beliau Saw. berpindah ke tempat lain dan ketetapan semacam itu merupakan ketetapan Allah bagi setiap orang dan ketetapan semacam itu tidak berubah sedikitpun.

Jika kita hubungkan masalah ini dengan ayat di atas, maka kami yakin bahwa surat Al-Qashash ini diturunkan di Mekkah. Tetapi, ayat yang sebelumnya diturunkan ketika beliau Saw. dalam perjalanan hijrahnya ke kota Madinah menurut sebagian riwayat. Maksudnya, diturunkannya firman Allah di atas kepada beliau Saw. agar kesusahan yang diderita oleh beliau Saw. karena beliau Saw. terpaksa harus meninggalkan kota kelahirannya, yaitu kota Mekkah demi untuk menyebarkan agamanya. Maka beliau Saw. dihibur oleh Allah dengan firman-Nya bahwa Allah akan mengembalikan beliau Saw. ke kota Mekkah setelah sembilan tahun kemudian. Kiranya penafsiran semacam itulah yang lebih dapat diterima oleh akal kita, karena Al-Qur’an dapat mengabarkan semua berita yang akan terjadi di masa yang akan datang, karena Al-Qur’an adalah sebagai bukti dari kerasulan beliau Saw..

Ketika telah tiba waktunya, beliau Saw. untuk kembali ke kota Mekkah, maka beliau Saw. berhasil menaklukkan kota tersebut setelah mengalahkan para tokoh kaum musyrikin Quraisy, sedang beliau Saw. diberi kemenangan dengan kembalinya beliau Saw. ke kota Mekkah dan hal itu telah diberitahukan oleh Allah sembilan tahun sebelum terjadinya kejadian tersebut. Karena itu, kata “al-ma’aad” di sini merupakan berita gembira bagi Rasulullah Saw. bahwa pada suatu hari beliau Saw. akan dikembalikan ke kota kelahirannya sendiri. Waallahu a’lam bishawaab.