Fethullah Gülen Dianugerahi Perhargaan Perdamaian “Manhae”
Fethullah Gulen, tokoh intelektual dan cendikiawan paling dihormati di Turki dianugerahi Penghargaan Bidang Perdamaian “Manhae” atas kontribusinya bagi perdamaian dunia dalam sebuah acara yang diadakan pada hari Minggu di Korea Selatan. Di antara penerima penghargaan paling menonjol dari Manhae sejak pertama kali didirikannya pada tahun 1997 adalah mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, dan Advokat Hak Azasi Manusia (HAM) Iran, Shirin Ebadi. Komentar dalam pengantar tentang Gulen dan gerakan hizmet sebelum pemberian penghargaan menekankan bahwa para akademisi dari berbagai budaya dan agama menerima pendidikan di sekolah-sekolah yang dibuka oleh pengikut Gulen di berbagai penjuru dunia. Hal itu juga mencatat bahwa sekolah-sekolah ini memainkan peranan penting dalam pembentukan perdamaian dunia.
Presiden Journalists and Writers Foundation (GYV)) Mustafa Yeşil menerima penghargaan bergengsi tersebut atas nama Gulen, yang tidak mampu menghadiri acara penghargaan karena masalah kesehatan. Acara penghargaan ini berlangsung di kota Inje, provinsi Kangwondo.
Setelah menerima penghargaan mewakili Gulen, dalam acara tersebut Yeşil menyampaikan pidatonya, ia mengatakan bahwa tujuan dan cita-cita gerakan hizmet adalah untuk membantu orang dan untuk membuat hidup lebih baik tanpa mengharapkan imbalan apa pun, dan juga bekerja untuk perdamaian dunia.
“Mr. Gulen menekankan bahwa beliau menerima penghargaan ini bukan untuk dirinya sendiri, akan tetapi atas nama relawan yang bekerja atas nama kemanusiaan dan perdamaian. Saya merasa terkesan atas penghargaan Manhae ini, yang berusaha untuk menjadi sosok ideal yang membuat pengorbanan besar bagi tanah airnya, yang kini tengah diberikan kepada Mr Gulen.” papar Yeşil.
Yeşil juga megucapkan terima kasih kepada Pusat Kebudayaan Istanbul yang berbasis di Korea Selatan atas upayanya dalam mempromosikan dialog, ia juga menambahkan bahwa dari pusat (pemerintah;red) ikut membantu membangun jembatan yang kuat antara Turki dan Korea Selatan.
Gulen adalah seorang cendikiawan muslim Turki yang terkenal karena ajarannya yang mempromosikan saling pengertian dan toleransi antar budaya. Sekarang beliau tinggal di Amerika Serikat, beliau telah merintis kegiatan pendidikan di sejumlah negara, bersama dengan upaya untuk mempromosikan kegiatan antarbudaya dan antaragama di seluruh dunia. Beliau telah menulis hampir 50 buku dalam bahasa Turki, bahkan beberapa di antaranya telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.
Profesor Lee Hee-soo, seorang ahli Timur Tengah dan dosen di Universitas Hanyang, berbicara mengenai penghargaan perdamaian yang diberikan kepada Gulen.
“Manhae adalah pemimpin kami yang berjuang untuk kemerdekaan Korea Selatan sepanjang hidupnya. Ia juga seorang penyair nasional yang dicintai oleh banyak publik. Hal ini sangat penting saat penghargaan ini diberikan kepada Fethullah Gulen, yang membuat upaya-upaya besar dalam dialog antar budaya dan agama. Saya juga berpikir penghargaan ini ke depannya akan membantu meningkatkan hubungan antara Turki dan Korea Selatan,” ungkapnya.
Presiden Pendiri Asian Journalists Association, Lee Sang-gi mengatakan, sekolah-sekolah yang terinspirasi oleh pemikiran Gulen telah memberikan kontribusi yang besar bagi perdamaian dunia. “Mr. Gulen adalah kepribadian yang penting karena kontribusinya terhadap dunia pendidikan baik di Turki maupun di seluruh dunia,” katanya. (Seoul, Korea Selatan)
- Dibuat oleh